Kisah Rasulullah S.A.W. Beri Amalan Kepada Sahabat Untuk Keluar Daripada Kesulitan dan Kefakiran. Sangat Mudah Tapi Jarang Dilakukan.
Adakah anda dalam kesusahan kerana beban hidup yang serius ? Ekonomi keluarga pun tak berapa bagus ?
Pendek kata, hidup kita sedang dalam kefakiran ?
Sebagai Muslim dan Mukmin yang memiliki sandaran hidup kepada Allah dan pegangan hidup pada ajaran Rasulullah, seharusnya jangan risau dan sentiasa bertenang. Kena sentiasa yakin dengan pertolongan yang Maha Esa.
Di sini, kami nak kongsi satu kisah yang mana Rasulullah S.A.W. telah memberikan amalan yang boleh diamalkan untuk mengatasi kesulitan itu. Kisahnya begini :
Satu ketika seorang sahabat datang menghadap Rasulullah SAW.:
Kepadanya, sahabat itu mengeluhkan perihal kefakiran dan kesulitan yang dihadapinya.
Kiranya dengan mengadukan permasalahannya kepada Rasulullah S.A.W. dia berharap akan mendapat jalan keluar agar ekonomi keluarganya dapat lebih baik di kemudian hari.
Mendengar aduan seperti itu Rasulullah S.A.W. lalu menyarankan kepada sahabatnya untuk melakukan satu amalan iaitu :
“Ketika engkau masuk ke dalam rumah ucapkanlah salam bila di dalamnya ada orang.
Bila tak ada maka ucapkanlah salam untuk dirimu sendiri. Setelah itu bacalah surat Al-Ikhlas satu kali.”
Mendapat amalan demikian sahabat ini terus melakukannya dengan penuh semangat.
Setiap kali ia memasuki rumahnya ia berikan salam lalu membaca surat Al-Ikhlas satu kali.
Demikian ia lakukan terus menerus dengan penuh yakin, dan pada akhirnya Allah melimpahkan banyak harta kepadanya.
Sahabat itu kini terbebas dari kefakiran.
Keluarganya kini hidup dalam kesenangan. Begitu banyaknya harta yang dianugerahkan oleh Allah.
Tidak hanya keluarganya, tetangga di sekitar rumahnya juga ikut menikmati kelebihannya.
Kisah di atas banyak ditulis oleh para ulama dalam berbagai kitabnya, di antaranya oleh Syekh Nawawi Banten dalam kitab Tafsir Marâh Labîd atau lebih dikenal dengan nama Tasîr Al-Munîr.
Dalam penafsiran Surat Al-Ikhlas Syekh Nawawi menuturkan kisah tersebut sebagai berikut: “Dari Sahl bin Sa’d, seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW dan mengadu kepadanya perihal kefakiran.
Rasul bersabda,
‘Bila engkau memasuki rumahmu, ucapkanlah salam bila di dalamnya ada seseorang. Bila tidak ada seorang di dalamnya, maka bersalamlah untuk dirimu dan bacalah surat qul huwallâhu ahad sekali.’ Lelaki itu mengamalkannya. Allah melimpahkan kepadanya rezeki hingga kepada para tetangganya.”
Ucapan salam kepada penghuni rumah sudah maklum.
Setiap Muslim pasti bisa mengucapkannya.
Lalu bagaimana mengucapkan salam kepada diri sendiri saat penghuni rumah sedang tidak ada?
Apa yang disampaikan oleh Syekh Nawawi dalam penafsiran ayat ke-61 Surat An-Nur menjadi jawapannya. Dalam kitab tersebut ia menuturkan ajaran dari Ibnu Abbas dan Qatadah sebagai berikut:
“Ibnu Abbas berkata, ‘Bila tak ada siapapun di dalam rumah, maka ucapkanlah ‘assalâmu ‘alainâ min qibali rabbinâ’ (keselamatan bagi kami dari Tuhan kami).”
“Qatadah berkata, ‘Bila engkau memasuki rumahmu, maka ucapkanlah salam kepada keluargamu. Mereka lebih berhak mendapatkan salam daripada orang lain yang engkau salami. Bila engkau memasuki sebuah rumah yang tak ada seorang pun di dalamnya, ucapkanlah, ‘assalâmu ‘alainâ wa ‘alâ ‘ibâdillâhis shâlihîn,’ (keselamatan bagiku dan bagi hamba-hamba Allah yang saleh).”
Dari keterangan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kita bisa mengucapkan salam bagi diri sendiri salah satunya dengan kalimat “Assalâmu ‘alainâ min qibali rabbinâ” (keselamatan bagi kami dari Tuhan kami) atau “Assalâmu ‘alainâ wa ‘alâ ‘ibâdillâhis shâlihîn” (keselamatan bagi kami dan bagi hamba-hamba yang saleh).
Kami berharap semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk menjalankan amalan ini dengan istiqamah.
Semoga Allah membukakan pintu rahmat-Nya untuk kita semua. Wallahu a‘lam. (Yazid Muttaqin/nu.or.id)
Alih Bahasa Melayu : Team Beritadinding.blog
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.