Ahad, 14 Oktober 2018

Rezeki Dan kasih sayang yang dilupakan

Ini ada tulisan bagus sangat bagus!!!

Sudah pernah baca belum?

Seorang anak Bertengkar dengan Ibunya dan Meninggalkan Rumah.

Saat berjalan tanpa tujuan Ia Baru Sedar bahwa Ia sama Sekali tidak Membawa wang.
Ia Lapar sekali, ingin makan.

Ali Pemilik Restoran melihat anak itu Berdiri Cukup lama di depan Restorannya, lalu Bertanya.

"Nak, apakah Engkau ingin Memesan makanan?"

“Ya, tapi aku tidak punya wang,"
jawab anak itu dengan malu-malu.

"Tidak Apa-apa, aku Akan Memberi percuma".

Anak itu Segera Makan. Kemudian air Matanya mulai Berlinang.

“Ada apa Nak?"
tanya Ali Pemilik Warung.

“Tidak apa-apa, Aku Hanya terharu Karena Seorang yang Baru Kukenal Memberi aku makan sedangkan Ibuku telah Mengusirku dari rumah.

Kamu seorang yang Baru Kukenal tapi Begitu Peduli Padaku.

Ali Pemilik warung itu Berkata,

Nak,

mengapa kau Berfikir Begitu :'
*Renungkan hal ini,*
Aku Hanya Memberimu semangkok mee & Kau begitu Terharu,
... Sedangkan ...
Ibumu telah Memasak nasi lauk dll , Setiap Hari sampai Kamu Dewasa,
 *Harusnya kamu Berterima Kasih Kepadanya ...*

Anak itu terkejut Mendengar Hal tersebut.

Mengapa untuk semangkok mee dari *orang yang Baru ku Kenal* aku Begitu Berterima Kasih,
... Tapi ...
 *Terhadap Ibuku* yang Memasak Untukku selama *Bertahun-tahun* ,
 *Aku tak Pernah Berterima Kasih* .

Anak itu Segera Bergegas Pulang

Begitu Sampai di Ambang Pintu rumah,
ia Melihat Ibunya dengan Wajah Cemas.

Ketika Melihat Anaknya,
Kalimat Pertama-tama yang Keluar dari Mulutnya adalah *"Nak.., Kau sudah Pulang, Cepat masuk, Ibu Telah Menyiapkan Makan Malam."*

Mendengar Hal itu,
si anak tidak dapat Menahan Tangisnya  dan *Menangis* di hadapan Ibunya .

Sahabatku,
Kadang Satu Kesalahan, Membuat kita *Begitu Mudah Melupakan Kebaikan* yang Telah kita Nikmati tiap hari.

Sekali Waktu kita Mungkin akan Sangat Berterima Kasih untuk Suatu Pertolongan Kecil yang Kita Terima.

Namun kita *sering tidak Sadar & Lupa Berterima Kasih Akan Kebaikan-kebaikan* dari Orang-orang yang Sangat Dekat Dengan Kita.


Berterimakasih lah Kepada :
 *Ayah - Ibu* ... kita
 *Istri / Suami* ... kita
Rumah Tangga ... kita
Pegawai di Pejabat... kita
Office boy di pejabat .... kita
Semua Orang orang Terdekat dengan.... kita

Hidup itu Indah,
 *kalau kita Pandai* Berterima Kasih dan Bersyukur ...
Belajar menerima apa adanya ...

Ketika *GELAP* ,
baru tersadarkan apa erti dari *TERANG* .

Ketika *KEHILANGAN* ,
baru tersadarkan erti dari *MEMILIKI*

Ketika *BERPISAH* ,
baru tersadarkan erti dari *KEBERSAMAAN* .

Kelmarin sudah *TIADA*
besok belumlah *TIBA* ,
kita hanya punya *1* hari, yaitu *HARI* ini. Jangan sesali yg telah berlalu, itu *perbuatan sia-sia.*

 *Syukuri* apa *yang telah dimiliki,* agar kebahagiaan selalu berada disisi kita

Dalam kehidupan *NYATA* ,
kadangkala kita suka mempermasalahkan hal yang *KECIL* ,
yang tidak *PENTING* , sehingga akhirnya merusak *NILAI* yang *BESAR* .

Persahabatan yang *INDAH* selama puluhan tahun *BERUBAH* menjadi permusuhan yang *HEBAT* ,  karena *SEPATAH* kata *PEDAS* yang tidak *DISENGAJA* .

Keluarga yang *RUKUN* dan *HARMONIS* pun boleh *HANCUR* hanya karena perdebatan hal  *KECIL* yang tidak *PENTING* .

yang *REMEH*  kerap dipermasalahkan,
tetapi yang lebih *PENTING* dan berharga *LUPA* dan *TERABAIKAN* .

Seribu *KEBAIKAN* sering tidak *BERERTI* , *TAPI SETITIK* kekurangan *DIINGAT* seumur hidup.

Mari belajar *MENERIMA* kekurangan apapun yang ada -dalam kehidupan kita-,
Bukankah tak ada yang *SEMPURNA* didunia ini ... ?

 *SEHATI* bukan karena saling *MEMBERI* ,
tetapi sehati karena saling *MEMAHAMI* .

 *BETAH* bukan karena *MEWAH* , tetapi betah karena saling *MENGALAH*

 *INDAH* bukan karena selalu *MUDAH* ,
tetapi *INDAH* karena dihadapi bersama setiap *KESUSAHAN* ...   

 Semoga bermanfaat... Aamiin...

































Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.