Setiap kita mendambahkan kenikmatan Surga atau di bangunkan sebuah istana di Surga. Namun, sudahkan kita melaksanakan amalan-amalan yang dapat mengantarkan kita untuk mendapatkan istana di Surga yang penuh dengan kenikmatan...?
Rasulullah صلى الله عليه وسلم telah memberikan tauladan kepada kita semua berupa amalan-amalan ringan yang bisa kita kerjakan kapan dan dimanapun sehingga kita bisa dibangunkan istana oleh Allah di Surga-Nya yang penuh dengan kenikmatan.
يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله ولتنظر نفس ما قدمت لغد.
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).”(Al-Hasyr:18)
Orang mukmin yang cerdik dan perhatian bukanlah bilamana ia peduli kesuksesannya dalam kehidupan dunia namun tidak pernah merencanakan keberhasilan untuk hidupnya di alam akhirat.
Bagi seorang Muslim keberhasilan di akhirat merupakan keberhasilan sejati. Sedangkan keberhasilan di dunia tidaklah dianggap sebagai keberhasilan kecuali jika keberhasilan tersebut mampu memperbesar peluang bagi dirinya untuk menjadi berhasil pula di akhirat.
Hanya dengan mengerjakan perbuatan yang tidak sulit ini seseorang dijamin Rasulullah صلى الله عليه وسلم bakal dibangunkan oleh Allah istana di surga. Subhanallah…!
Namun sudah barang tentu untuk memperoleh fasilitas istimewa ini seorang Muslim tidak diharapkan hanya mengerjakannya satu hari seumur hidupnya lalu sesudah itu ia tinggalkan dan tidak pernah mengerjakannya lagi sama sekali.
Jangan lupa Rasulullah صلى الله عليه وسلم menyuruh seorang Muslim untuk membiasakan diri melakukan suatu amal kebaikan dengan konsistensi dan keteguhan.
Allah lebih menyukai hamba-Nya yang mengerjakan perkara kecil namun ia mau mengerjakannya secara kontinyu, terus-menerus.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اكْلَفُوا مِنْ الْعَمَلِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ أَحَبَّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ وَكَانَ إِذَا عَمِلَ عَمَلًا أَثْبَتَهُ
Dari Aisyah, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:“Lakukanlah amal sesuai kesanggupan. Karena sesungguhnya Allah ta’aala tidak akan bosan sehingga engkau menjadi bosan. Dan sesungguhnya amal yang paling Allah ta'aala sukai ialah yang terus-menerus dikerjakan walaupun sedikit. Dan bila ia beramal ia beramal dengan teguh pendirian." (HR Abu Dawud 1386, disohihkan Al-Albany)
Diantara amalan yang ringan yang akan dibangunkan pelakunya istana di syurga adalah Shalat sunah rawatib sebanyak 12 rakaat setiap hari, yakni, empat rakaat sebelum shalat zuhur dan dua rakaat setelahnya, 2 rakaat setelah shalat maghrib, 2 rakaat setelah shalat isya dan dua rakaat sebelum shalat subuh. Rasul bersabda :
مَنْ ثَابَرَ عَلَى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً من السُنة بَنَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ)صحيح الجامع : 1683)
“
Siapa yang selalu shalat 12 rakaat setiap hari dan malam, maka dibangunkan baginya rumah di surga. yakni empat rakaat sebelum shalat zuhur dan dua rakaat setelahnya, 2 rakaat setelah shalat maghrib, 2 rakaat setelah shalat isya dan dua rakaat sebelum shalat subuh.” (HR An-Nasa’I, dishahihkan Al-Albany dalam Al-Jaami’, 6183)
Imam Muslim meriwayatkan dari An-Nu’maan bin Salim dari Amru bin Aus beliau berkata: Telah menceritakan kepadaku Ambasah bin Abi Sufyaan dalam masa sakit yang membawanya pada kematian satu hadis yang dibanggakannya.
Ambasah berkata: Aku mendengar Ummu Habibah berkata: Aku mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
(مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ) مسلم
" Siapa yang shalat 12 rakaat setiap hari dan malam, maka dibangunkan baginya rumah di surga"
قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ فَمَا تَرَكْتُهُنَّ مُنْذُ سَمِعْتُهُنَّ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-. وَقَالَ عَنْبَسَةُ فَمَا تَرَكْتُهُنَّ مُنْذُ سَمِعْتُهُنَّ مِنْ أُمِّ حَبِيبَةَ. وَقَالَ عَمْرُو بْنُ أَوْسٍ مَا تَرَكْتُهُنَّ مُنْذُ سَمِعْتُهُنَّ مِنْ عَنْبَسَةَ. وَقَالَ النُّعْمَانُ بْنُ سَالِمٍ مَا تَرَكْتُهُنَّ مُنْذُ سَمِعْتُهُنَّ مِنْ عَمْرِو بْنِ أَوْسٍ
Ummu Habibah berkata: “Tidaklah aku meninggalkannya sejak aku mendengarkannya dari Rasulullah.”Ambasah berkata: “Tidaklah aku meninggalkannya sejak aku mendengarkannya dari Ummu habibah.” Amru bin Aus berkata: “Tidaklah aku meninggalkannya sejak aku mendengarkannya dari Ambasah.” An-Nu’maan bin Saalim berkata: “Tidaklah aku meninggalkannya sejak aku mendengarkannya dari Amru bin Aus.”
Bagaimana mungkin seorang tidak menginginkan pahala ketaatan ini. Ketaatan yang hanya menghabiskan kurang lebih 30 menit tetapi mendapatkan balasan yang istimewa, yaitu … dibangunkan Istana di surga…!!!. Wallahu a’lam
Sumber: Mausu’ah fil hadits; Pengusaha Muslim
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.