Isnin, 27 Ogos 2018

22 cara membangun rumah di surga stiap hari


1. Iman kepada Allah, karena siapa yang hidup dalam keadan iman kepada Allah, maka dia akan mendapatkan kemah di surga dengan izin alloh.
“sesunguhnya mukmin mendapat kemah di surga dari satu mutiara yang berongga, panjangnya 60 mil. seorang mukmin juga memiliki para istri di surga yang seorang mukmin keliling menggilirnya. sebahagian mereka tidak melihat sebagianya”. (muttafaqun ‘alaihi, HR al-bukhari dan muslim)
2. iman kepada Allah dan amal shalih
“sekali kali bknlah harta dan bukan (pula) anak anakmu yang mendekatkan kamu kepada kami sedikitpun, tetapi orang orang yang beriman dan mengerjakan amal amal shalih, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan, dan mereka aman sentosa di kamar kamar (dalam surga)”. (QS. Saba’ : 37)
IBnu katsir berkata dalam tafsirnya (3/714): maksudnya adalah rumah rumah surga yg tinggi dalam keadaan aman dari semua kekerasan, ketakutan dan gangguan serrta keburukan yang tidak di sukai.
3. Iman kepada Allah dan rasul-Nya serta berjihad di jalan Allah.
“hai orang orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih ?. yaitu, kamu ber Iman kepada Allah dan rasul-Nya serta berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. niscaya allah akan mengampuni dosa dosamu dan memasukanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai sungai, dan memasukanmu ke dalam tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘adn. itulah keberuntungan yang besar”. (QS. Ash-Shaff : 10-12)
al-hafizh ibnu katsir menjelaskan dalam tafsirnya (4/464): “maksudnya, apabila kalian lakukan yang telah aku perintahkan kepada kalian dan telah aku tunjukan, maka aku akan mengampuni kesalahan kalian dan aku masukkan ke dalam surga dan berikan tempat tinggal yang baik dan derajat yang tinggi”.
4. iman kepeda allah dan membenar para rasul.
“sesungguhnya penduduk surga melihat lihat pemilik kamar di atas mereka sebagai mana bintang bintang gemerlapan di langit dari timur atau barat karena perbedaan tingkat di antara mereka. mereka bertanya, wahai rasulullah ! itu rumah rumah nabi yang tidak akan bisa mencapainya selain mereka ? nabi menjawab, “tidak, demi allah yang jiwaku ada di tangannya (dapat di capai) oleh orang orang yang beriman kepada allah dan membenar para rasul” (muttafaqun ‘alaihi :HR al-bukhari dan muslim)

5. Taqwa kepada Allah

“tetapi orang orang taqwa kepada tuhannya, mereka mendapat tempat tempat yang tinggi, di atasnya di bangun pula tempat tempat yang tinggi di bawahnya mengalir sungai sungai. Alloh telah berjanji dengan sebenar benarnya. Alloh tidak akan memungkiri janji-Nya”(Qs. az-Zumar :20)
Al-Hafizh ibnu katsir berkata dalam tafsirnya (4/64), “maksutnya rumah tinggi bertingkat”.
6. meminta terus menerus dengan ikhlas agar di karuniai allah mati syahid di jalan-Nya.
“siapa yang meminta kepada allah mati syahid dengan jujur, niscaya allah akan menyampaikannya ke tingkat (tempat tinggal) para syuhada walaupun ia meninggal di atas kasurnya”. (HR. muslim)
syaikh muhammad bin shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan dalam syarah riyaadh ash-shalihiin (1/285), “apabila seorang meminta kepada alloh dan berkata : wahai allaoh ! sesungguhnya aku memohon kepada engkau mati syahid di jalan-mu, mati syahid tidak ada kecuali dengan perang untuk meninggikan kalimat alloh, maka alloh mengetahui darinya kejujuran ucapan dan niat maka alloh akan ttempatkan di rumah rumah syuhada, walaupun ia meninggal di atas tempat tdrnya.

7.membangun masjid iklas karena alloh walaupun hanya sebesar lubang tempat bertelurnya burung

dari ustman bin afaan radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwasannya ia mendengar rasulullah shallallahu ‘alai wa sallam bersabda :
“barang siapa yang membangun masjid karena mengharapkan ridha alloh, niscaya alloh akan membangunkan untuknya sebuah bangunnan yang semisalnya di surga” (muttafaqun ‘alaihi : HR al-bukhari (1/544 no. 450) dan muslim (1/378 no. 533)
dari jabir bin abdullah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwasanya rasulullah shallallahu alai wa sallam bersabda :
“barang siapa membangun masjid karena alloh (meskipun hanya) sebesar sarang burung atau yang lebih kecil darinya. niscaya alloh akan membangunkan untuknya rumah di surga”. (HR ibnu majah (I/244 No. 738) al-baihaqi, al bazzar dan ibnu hibban). imam al-bushairi dalam misbaahuzzujaj (I/94) berkata : “sanad hadits ini shahih”. syaikh al albani juga menshahihkan hadits ini dalam shahiiihul jaami’ (6128)
8. pergi ke masjid di waktu shubuh dan malam hari untuk shalat jama’ah dan kegiatan ibadah lainya.
“barang siapa pergi ke masjid baik pagi maupun petang (untuk ibadah), niscaya alloh akan menyediakan baginya suatu tempat persinggahan di surga, (yakni) setiap kali ia pergi di pagi atau di sore hari”. (muttafaqun ‘alaihi : HR al-bukhari (II/148 no. 662) dan muslim (I/463 no.669)
9.shalat sunnah 12 rakaat dalam sehari semalam
“barang siapa selalu shalat 12 rakaat sehari semalam, maka di bangunkan baginya rumah di surga. yakni, empat rakaat sebelum zuhur, dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah shalat magrib, dua rakaat setelah shalat isya’ dan dua rakaat setelah shalat subuh”. (HR an-Nasai dan at tirmidzi (II/415 no. 415). imam at tirmidzi berkata : “hadits ini hasan shahih”. dan di shahihkan oleh al albani dalam shahiihul jaami’ no. 6183).
10. menyambung shaff (barisan) dalam shalat dengan menutup sela sela di antara dua shaff.
dari aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwasanya rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
“barang siapa yang menutup sela sela barisan (shaff) dalam shalat alloh bangunkan rumah di surga dan diangkat derajatnya”.
(HR ath-Thabrani dalam al-Ausath dan mamma’uz Zawaa’id. imam as-Suyuthi dalam basthul kaafi fii itmaamish shaffi (hlm 14) dan imam ad-Dimyathi dalam al-Matjaarus Raabih (hlm. 81) berkata : hadits ini di riwayatkan dengan tanpa masalah”. syaikh al-Albani menyandarkan hadits ini dalam silsilah ash-shahiihah (1892) pada al-Muhaamili dalam amaali-nya. dinilai shahih lighairihi oleh al-Albani dalam shahiihut targhib wat tarhib (505).
dari abu juhaifah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwasanya nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“barang siapa yang menutup sela sela barisan (shaff) dalam shalat, maka dosanya akan diampuni”.
(HR al-Bazzar dalam kasyful Astaar (I248no. 511) hadits ini di hasankan oleh Imam al-Mundziri dalam at-Targhiib wat Tarhiib (I/175, Imam al-Haitsami dalam majma’uz zawaa’id (II/91), Imam as-Suyuthi dalam basthul kaffi fi Itmaamish Shaffi (hlm. 14) dan Imam ad-Dimyathi dalam Matjarur Raabih (hlm 81)
11. shalat Dhuha empat rakaat dan shalat qabliyah zuhur empat rakaat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“barang siapa yang shalat dhuha empat rakaat dan empat rakkat sebelum shalat yang pertama (shalat zuhur), maka di bangunkan baginya rumah di surga”. (HR ath-thabrani dalam al-Ausath dan di shahihkan oleh al-Albani dalam silsilah Ahaadits shahiihah (2349).

12. membaca Surat A-Iklas 10 kali setiap hari

dari Mu’adz bin Anas radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi RAsulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“barang siapa membaca qulhuwallahu ahad samapi selesai sebanyak sepuluh kali, maka alloh akan membangunkan baginya istana di surga. umar berkata, “kalau begitu kita memperbanyak istana wahai rasulullah ? beliau menjawab, “alloh lebih banayak lebih baik”. (HR. Ahmad (III/437). hadits ini di hasankan oleh al-albani dalam silsilah shahiihah (II/137 No. 589) dan di shahihkannya dalam shahiihul jaami’ (6472).
13. BICARA YANG BAIK.
14. MEMBERI MAKAN PADA FAKIR MISKIN.
15. RAJIN BERPUASA.
16. SHALAT MALAM (TAHAJJUD).

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
sesungguhnya di surga itu ada kamar kamar yang dapat di lihat luarnya dari dalam, dan dalamnya dari luarnya. maka orang badwi berkata : untuk siapa itu wahai rasulullah ? beliau berkata : untuk orang yang baik perkataannya, memberikan makan pada orang lain, terus menerus berpuasa (puasa dawud) dan shalat di malam hari sedangkan manusia sedang tidur nyenyak”. (HR at-Tirmidzi dan dishahihkan oleh al Albani dalam shahih shunanut tirmidzi no. 1984)
17. Meninggalkan perdebatan kendati mengandung unsur kebenaran.
18. menjauhi berdusta walau bercanda.
19. selalu memperbaiki akhlaknya.

rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
‘saya menjamin sebuah rumah di surga, bagi orang yang meninggalkan perdebatan kendati mengandung kebenaran, rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kebohongan kendati bercanda, dan rumah di lantai atas surga bagi orang yang membperbaiki akhlaknya (sampai menjadi akhlak yang baik)”. (HR abu dawud dalam sunan-nya (V/150 no. 4800) Imam an-Nawawi menshahihkan hadits ini dalam Riyaadhush shalihiin (no. 634), dan di shahihkan oleh al Albani dalam shahih sunan abu dawud (4015) dan shahiihul Jaami’ (1464).
20. Sabar atas kematian anaknya.
“apabila meninggal anak seorang hamba (manusia), maka allah berkata pada malaikat-Nya : kalian telah mengambil nyawa hamba-Ku ? mereka menjawab : benar. allah berfirman lagi : kalian telah mencabut buah hatinya ? malaikat menjawab : benar. lalu allah berkata : apa yang di katakan Hamba-Ku. mereka menjawab : mereka memujimu dan mengucapkan : Inna lillaahi wa inna ilaihi raajiuun. Maka allah berfirman : bangunkan bagi hamba-Ku itu rumah di surga dan beri nama rumah itu dengan baitul hamdi”(rumah pujian)”.
(HR at-Tirmidzi (III/341 no. 1021), dan ia berkata : “Hadits ini hasan”. demikian pula yang di katakan oleh Imam Ibnu Hajar seperti tertera dalam al-Futuhaatur Rabbaniyyah (III/296). Dishahihkan al-Albani dalam silsilah ash-Shahiihah (1408) dan shahiihul jaami’ (795). sementara itu Ibnu Hibban dalam Mawaariduzh Zham’aan (hlm. 185 no. 726) menshahihkan hadits ini.

21. mengucap Do’a masuk pasar

Dari Umar bin al-Khathab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa masuk pasar lalu ia mengucapkan, “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tangan-Nya kebaikan. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu,” niscaya Allah menuliskan baginya sejuta kebaikan dan menghapuskan darinya sejuta kejelekan serta mengangkat derajatnya hingga sejuta derajat”.” ( HR. At-Tirmidzi no. 3350, Ibnu Majah no. 2226, Al-Hakim no. 1930. Syaikh Al-Albani menyatakan, hadits tersebut hasan dalam Shahih wa Dhaif Sunan Ibnu Majah no. 2235, dan Shahih wa Dhaif Sunan At-Tirmidzi no. 3428, Shahih al-Jami no. 6231, Misykah al-Mashabih no. 2431, Shahih al-Targhib wa Tarhib no. 1694). Dalam riwayat Ahmad terdapat tambahan, “Dan Allah membangunkan baginya rumah di surga.”
Manfaat Doa
Sesungguhnya pasar merupakan medan perangnya setan dan tempat ditancapkan bendera kebesarannya. Dari Salman, ia berkata:
لَا تَكُونَنَّ إِنْ اسْتَطَعْتَ أَوَّلَ مَنْ يَدْخُلُ السُّوقَ وَلَا آخِرَ مَنْ يَخْرُجُ مِنْهَا فَإِنَّهَا مَعْرَكَةُ الشَّيْطَانِ وَبِهَا يَنْصِبُ رَايَتَهُ
“Jika engkau bisa, janganlah menjadi orang yang pertama masuk pasar dan terakhir keluar darinya. Karena pasar merupakan medan pertempuran syetan dan di sanalah ia menancapkan benderanya.” (HR. Muslim)
Diserupakannya pasar dan aktifitas setan yang menggoda penghuninya dengan perang, karena banyaknya kebatilan yang terjadi di sana, misalnya: berbuat curang, penipuan, dusta, sumpah palsu, akad batil, menjual sesuatu yang sudah dipesan orang lain, membeli barang yang sudah ditawar orang lain, mengurangi takaran dan timbangan, ikhtilath, dan kebatilan lainnya.
Sedangkan maksud ditancapkan bendera setan di pasar adalah menunjukkan bahwa setan benar-benar bercokol di sana. Di sana, tentara-tentara setan berkumpul untuk menebarkan perselisihan di antara manusia dan menjerumuskan mereka kepada perbuatan-perbuatan buruk di atas dan semisalnya. Maka dari sini, pasar adalah tempatnya setan dan tempat bala tentaranya. Sehingga kebanyakan para penghuni pasar dikuasai kelalaian. Oleh sebab itu, pasar menjadi tempat yang paling dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ مَسَاجِدُهَا وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ أَسْوَاقُهَا
“Bagian negeri yang paling disenangi Allah adalah masjid-masjidnya dan bagian negeri yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya.” (HR. Muslim)
22. Mengunjungi Orang Yang Sakit atau Saudara Seiman.
“Barangsiapa yang menjenguk orang sakit atau mengunjungi saudaranya Muslim karena alloh, maka malaikat akan menyeru kepadanya :HIdupmu adalah baik, dan baik pula langkahmu menuju akhirat, serta engkau telah menyiapkan rumah di surga”
(HR Ibnu Majah (I/464 no. 1443) dan at Tirmidzi (IV/320 no. 2008). Imam at-Tirmidzi berkata : Hadits ini hasan ghariib”. Syaikh al-Albani menghasankan hadits ini dalam shahiih sunanit tirmidzi (II/195). sementara Ibnu Hibban menshahihkannya dalam Mawaariduzh Zham’aan (hlm. 183 no. 712)
Dari Ali bin Abu Thalib radhiyallahu anhu , ia berkata : “aku mendengar rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
“tidaklah seorang muslim menjenguk (saudaranya) Muslim yang sedang sakit di pagi hari melainkan tujuh pulu ribu malaikat akan bershalawat kepadanya sampai sore hari. dan apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat akan bershalawat kepadanya sampai pagi hari, dan ia akan mendapatkan kebun di surga”. (HR at-Tirmidzi (III/375 no. 3098, 3099 dan 3100). syaik al-Albani di dalam shahiih Jaami’it (I/286) mengatakan : “Hadits ini shahih”. begitu pula Ibnu HIbban dalam Mawariduzh Zham-aan (hlm.182 no. 710).
oleh ustad Abu Nida Fatahullah : 021-9862 2727, 0818 8565 52



























Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.